Prihatin Nasib Nakes Banyak Dirumahkan, DPRD MURATARA Minta Bupati Pertimbangkan Kebijakan

Iklan Semua Halaman

Prihatin Nasib Nakes Banyak Dirumahkan, DPRD MURATARA Minta Bupati Pertimbangkan Kebijakan

Staff Redaksi
Jumat, 11 November 2022

 

JURNALIS NUSANTARA-1.COM|MUSI RAWAS UTARA, SUMSEL-- Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) yang dirumahkan oleh Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mendatangi kantor DPRD Muratara, Rabu (26/1/2022). 


Mereka mengadu ke DPRD Muratara untuk meminta keadilan agar dipekerjakan kembali sebagai Tenaga Kerja Sukarela (TKS) baik di RSUD Rupit, puskesmas, maupun pusat kesehatan lainnya. 


"Kami minta tolong kepada bapak ibu wakil rakyat, kami masih mau bekerja, orangtua kami susah payah menyekolahkan kami," kata salah seorang nakes sambil menangis.


Menurut nakes tersebut, di antara mereka yang dirumahkan ada yang sudah bekerja sejak lama, bahkan sebelum pemekaran Kabupaten Muratara. 


Tak hanya itu, nakes yang dirumahkan ini dahulunya ada yang tidak digaji berbulan-bulan, namun tetap ingin mengabdi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 


"Kami ini ada yang bekerja sudah 12 tahun, padahal umur Muratara saja baru 8 tahun. Dulu kami ada yang tidak digaji, tidak apa-apa demi pengabdian, tapi sekarang kami dirumahkan," tuturnya. 


Ketua DPRD Muratara, Efriyansyah menyampaikan turut prihatin atas dirumahkannya sejumlah tenaga kesehatan terutama yang sudah cukup lama mengabdi.


"Hari ini mereka menyampaikan keluh kesah kepada kami, ada yang sampai menangis, kita sedih juga sebenarnya, mereka merasa seolah-olah pengabdian mereka selama ini tidak dihargai oleh pemerintah," katanya. 


Efriyansyah dan anggota DPRD lainnya meminta kepada bupati untuk mempertimbangkan kembali kebijakan merumahkan sejumlah nakes tersebut.


Mengingat, kata dia, peran nakes sangat penting, apalagi di massa pandemi Covid-19 saat ini.


DPRD Muratara berharap pemerintah daerah memberikan solusi terbaik untuk nakes yang dirumahkan agar mereka yang sudah lama mengabdi diprioritaskan untuk bisa bekerja kembali. 


"Kami sebagai wakil rakyat tentu akan mendengarkan keluh kesah para nakes yang dirumahkan ini. Kita akan mendorong penyelesaian masalah ini supaya ada solusi terbaik," kata Efriyansyah. 


Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Muratara, dr Henny menjelaskan para nakes yang dirumahkan tersebut merupakan TKS yang habis massa kontrak per 31 Desember 2021 lalu. 


Henny mengakui beberapa di antara nakes yang habis kontrak tahun 2021 tersebut sudah dipekerjakan kembali di tahun 2022 ini sesuai kebutuhan dan kondisi anggaran daerah. 


"Mereka ada yang kami panggil lagi untuk bekerja, memang ada yang tidak kami panggil lagi, artinya dirumahkan. Kami sudah berjuang untuk merangkul semuanya," kata dia.


Menurut Henny, dalam perpanjangan kontrak TKS nakes baik di RSUD Rupit maupun di seluruh Puskesmas, ada kriteria penilaiannya.

Misalnya memiliki Surat Tanda Registrasi (STR), disiplin, kinerja yang baik, loyal pada pekerjaan selama ini, serta pertimbangan masa kerja. 


"Tetapi walaupun sudah lama mengabdi, ternyata tidak memenuhi syarat untuk diperpanjang kontraknya, ya tidak bisa. Hasil evaluasi ini melihat dari kinerja nakes itu sendiri," jelasnya. 


Henny mengakui penilaian terhadap kinerja nakes memang dilakukan oleh pihak RSUD maupun UPT Puskesmas, tetapi Dinas Kesehatan juga memonitori. 


"Kami di Dinkes ada penilaian tersendiri, misalnya dari sidak, atau ada laporan masyarakat yang setelah kita kroscek ternyata benar tidak bisa dipekerjakan lagi," kata dia. 


Terkait banyak yang dirumahkan tetapi memasukkan tenaga kesehatan yang baru, Henny menegaskan bahwa yang namanya pekerja kontrak bisa digantikan. 


"Memang ada yang dirumahkan, ada yang masuk baru. Kenapa yang baru bisa masuk, yang namanya kontrak ini siapa saja bisa masuk sesuai kebutuhan," ujarnya. 


Henny belum bisa membeberkan jumlah nakes yang dirumahkan baik di RSUD Rupit maupun di seluruh Puskesmas yang ada di daerah ini. 


"Totalnya saya lupa. Rapat ini tidak direncanakan, kami memang hari ini ke DPRD untuk membahas soal vaksin. Ternyata ada juga pembahasan masalah TKS dirumahkan, jadi saya tidak membawa data," katanya. (*)

close
Info Pasang Iklan