Peralatan Navigasi di Bandara Silampari Lubuklinggau Nyaris Terbakar

Iklan Semua Halaman

Peralatan Navigasi di Bandara Silampari Lubuklinggau Nyaris Terbakar

Staff Redaksi
Rabu, 23 November 2022

 

JURNALIS NUSANTARA-1.COM|LUBUKLINGGAU, SUMSEL-- Kobaran api nyaris membakar peralatan Navigasi milik Air Nav di Bandara Silampari Lubuklinggau. Insiden tersebut terjadi Selasa, 22 November 2022sekitar pukul 12.30 WIB. 


Kobaran api pertama kali terpantau dari menara pos Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK). Beruntung api tidak sampai menjalar ke peralatan navigasi udara. Api sudah sangat dekat, bahkan berjarak sekitar 1,5 meter dari peralatan navigasi.


Kepala Unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) UPBU (Bandara) Silampari Lubuklinggau, Beni Kurniawan membenarkan adanya kejadian tersebut.  


"Terlihat ada kobaran api tepatnya di  area deport atau dekat dengan peralatan navigasi udara, milik Air Nav," jelas Beni Kurniawan, Selasa, 22 November 2022.


Beni mengaku belum mengetahui sumber api. Namun kondisi cuaca memang panas dan berangin, kemudian rumput kering di sekitar lokasi terjadi kobaran api.


"Jika api sampai menjalar ke alat navigasi, tentu membahayakan keamanan peralatan navigasi, atau bisa penerbangan terganggu," katanya. 


Ditambahkan Beni, pada saat berkobar, api sangat dekat dengan peralatan Navigasi. Bahkan api sempat membakar area rumput kering, seluas sekitar 2x4 meter. 


Api bisa langsung diatasi, dalam waktu sekitar 5 menit oleh dua mobil pemadam kebakaran dari unit PKP-PK Bandara Silampari.


"Kita memang punya regulasi respon time, kurang dari empat menit sudah tiba di lokasi. Area yang menjadi tugas PKP-PK yakni sekitar 8 KM dari Bandara. Kebakaran lahan rumput kali ini masih di area bandara," ungkapnya. 


Sementara itu Humas Bandara Silampari, Subandi mengatakan kebakaran lahan, memang berjarak sekitar 150 meter dari landasan pacu.


Namun masih di area bandara tepatnya di area Air Nav. Dia menghimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap api. Karena saat ini cuaca tidak menentu. Kadang cuaca panas disertai angin. 


"Karena kondisi panas, sumber api bisa terbang melalui udara," ungkapnya.


Subandi mengungkapkan baru-baru ini, pihaknya telah sosialisasi KM 211 terkait program keamanan penerbangan.


Dalam sosialisasi juga mengundang ketua RT dan pihak kelurahan menjelaskan tentang keamanan penerbangan, sebagai objek vital negara.


Termasuk bermain layang-layang dan drone di sekitar bandara bisa mengancam keselamatan penerbangan. (*)


close
Info Pasang Iklan