JURNALIS NUSANTARA-1.COM | JAKARTA--Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 banyak Partai yang berlomba-lomba mendaftarkan berkasnya ke KPU RI untuk verifikasi administrasi Partai. Salah satunya Partai Swara Rakyat Indonesia (Parsindo) yang lolos pemilu 2024. Pemilu saat ini pendaftaran dilakukan secara digital dengan mengapload data diaplikasi Sistem Informasi Politik (Sipol) di KPU RI.
Ketua Umum Partai Swara Indonesia, Jusuf Rizal mengatakan bahwa partainya membawa semangat orde baru yang terbarukan dan menjadikan Presiden Soeharto (Presiden RI ke-2) sebagai Ikon untuk bertarung pada pemilu 2024.
Sementara terkait kesiapan Partai Parsindo dalam menghadapi pemilu 2024, Jusuf Rizal mengatakan Partai Politik harus punya figur dan basis agar hidup dan survive, apa lagi partainya baru dibentuk sekitar dua bulan sebelum pendaftaran partai peserta pemilu dimulai.
“Jadi baru sekitar dua bulan dibentuk, tapi karena kita punya jaringan baik jaringan loyalis Pak Soeharto (Presiden RI ke-2), dan saya juga punya jaringan LSM (Civil society), serikat pekerja, media online lalu kita satukan menjadi sebuah kekuatan maka dalam dua bulan persiapan berkas, Alhamdulillah kita diterima,” Kata Jusuf Rizal saat ditemui dikantor DPP Parsindo di Jl. antasari jakarta selatan hari ini, Jumat (23/09/22),
Jusuf Rizal juga menceritakan sejarah berdirinya Partai Parsindo yang diawali dari sebuah Organisasi Masyarakat (Ormas) yang bernama Perisai Suara Rakyat Indnesia kemudian dibentuk menjadi Partai Swara Rakyat Indonesia. Pada pemili 2019 Partai Parsindo memberikan dukungan kepada Tommy soeharto.
Soal bergabungnya Tommy Soeharto ke Partai Parsindo, Ia mengatakan pada April 2022 mas Tommy (Tommy Soeharto) keluar dari Partai Berkarya dan selanjutkan gerbong Tommy Soeharto pindah ke Parsindo, lalu menempati kantor di Jl. antasari dengan format baru yakni membawa semangat orde baru yang terbarukan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terkini.
Menurut Ketum Parsindo, banyak hal positif dari pemerintahan Soeharto (Presiden ke-2) RI pada zaman Orde Baru yang dapat diaplikasikan dalam membangun Indonesia saat ini. Jusuf Rizal memberi contoh seperti trilogi pembangunan, GBHN dan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).
Jusuf Rizal menyampaikan bahwa konsep-konsep pembangunan yang baik pada zaman Orde Baru dilanjut dan yang kurang baik akan disempurnakan. Tidak ada partai lain yang mengklaim hal itu selain Partai Parsindo. Ini bisa dipakai untuk mengawal Orde Reformasi seperti sekarang ini.
Ketua Umum Partai Parsindo Itu menjelaskan, saat ini reformasi sudah berjalan selama 24 tahun dan perlu dikawal. Salah satu hal yang perlu dikawal yang membuat rakyat menderita adalah banyaknya korupsi yang tidak bisa dicegah bahkan cenderung merajalela. (rv/ad/iu)