JURNALIS NUSANTARA-1.COM|LUBUKLINGGAU, SUMSEL-- Dalam ikhtiar menghadirkan
pendidikan yang mampu bersaing secara global dengan kualitas kompetensi yang
bisa dibanggakan masyarakat Kota Lubuklinggau, SDIT, SMPIT dan PAUDIT Mutiara
Cendekia Lubuklinggau melalui Direktorat Pendidikan mempersiapkan kurikulum
terbaru dan terbaiknya yang bertaraf Internasional, yakni Kurikulum Cambridge.
Direktur Pendidikan Mutiara Cendekia, Umar Diharja,
menjelaskan kurikulum Cambridge berbeda dengan kurikulum biasanya yang
ditetapkan di Indonesia, seperti KTSP dan Kurikulum 2013, kurikulum Cambridge
ini lebih mempersiapkan siswanya untuk siap bersaing secara global.
"Setiap orang tua pasti ingin anaknya untuk belajar di
sekolah yang berkualitas agar mereka dapat mempersiapkan masa depannya dengan
baik. Oleh karena itu, sekolah Mutiara Cendekia Lubuklinggau mempersiapkan
kurikulum terbaik bertaraf Internasional dengan materi-materi standar
internasional pula, yakni Kurikulum Cambridge demi mempersiapkan generasi
penerus bangsa yang siap bersaing secara global,"katanya.
Kendati demikian, kurikulum cambridge yang diterapkan oleh
Mutiara Cendekia, tidak serta merta menghilangkan kurikulum nasional.
"Untuk penerapan kurikulum Cambridge di Mutiara
Cendekia tidak serta merta langsung diterapkan begitu saja. Namun, dengan
mengintegrasikan dengan aspek lokal agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan
pendidikan di sekolah," jelasnya.
Umar juga mengatakan jika kurikulum tersebut sudah berjalan
6 bulan dengan terus dilakukan pengawasan terhadap kelemahan dan kelebihannya.
"Sudah 6 bulan Mutiara Cendekia memperkenalkan
kurikulum ini kepada semua jenjang pendidikan dan menyatukan kurikulum
Cambridge dengan kurikulum nasional agar aspek dan budaya lokal tidak hilang
sehingga tujuan sekolah pun dapat seiring dengan capaian yg ingin
diperoleh," lanjut Umar.
Umar melanjutkan "Saat ini kami diberikan pembekalan
dan pelatihan serta pemantauan dari tim Cambridge University Press bagaimana
sekolah ini bisa menjalankan pendidikan dengan baik," ungkapnya.
Terkait persiapan para pengajar, Umar tidak khawatir, karena
saat ini para guru di Mutiara Cendekia sudah bisa beradaptasi dengan penerapan
kurikulum tersebut.
"Ada sepuluh guru MC yang mengajar Cambridge saat ini
dan sebelum mengajar, kemampuan mereka diupgrade dengan mengikuti berbagai
pelatihan yang diadakan secara internasional. Dengan melakukan pelatihan, guru
memiliki kemampuan menyampaikan materi kepada siswa dengan menggunakan Bahasa
Inggris dan media ajar guna mendukung penyampaian penjelasan kepada siswa saat
dalam proses belajar mengajar," terang Umar Antusias.
Umar menambahkan hngga saat ini, terdapat lebih dari 10.000
sekolah Internasional yang tersebar di 160 negara yang telah menerapkan
kurikulum ini dan menjadi bagian dari sekolah Internasional Cambridge.
Kemudian, di Indonesia sendiri ada 219 sekolah yang
mendaftarkan sebagai bagian dari sekolah Internasional dengan menggunakan
kurikulum Cambridge. Dan sekolah Mutiara Cendekia menjadi bagian dari penerapan
sistem tersebut.
"Tidak hanya siswa yang memiliki keistimewaan saat
menerima pembelajaran Cambridge ini, tetapi gurunya juga memiliki kemampuan
mempuni terutama pada mata pelajaran math, science, dan english," pungkas
Umar. (*)