Kapolresta Medan Serius Tanggapi Laporan Pengaduan Wartawan Yang Diculik dan Disiksa Beramai-Ramai

Iklan Semua Halaman

Kapolresta Medan Serius Tanggapi Laporan Pengaduan Wartawan Yang Diculik dan Disiksa Beramai-Ramai

Staff Redaksi
Kamis, 28 April 2022




JURNALIS NUSANTARA-1.COM | MEDAN- Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda tampaknya begitu serius dalam menanggapi adanya laporan pengaduan wartawan yang diculik, lalu disiksa secara beramai-ramai, terjadi sekira lima hari lalu.


Hal itu terlihat jelas ketika dimintai tanggapan oleh wartawan, mantan Dirlantas Polda Sumut itu dengan cepat meminta dikirimi surat bukti pengaduan korban Chairul Amri (Wartawan tobapos.co-red). Rabu (27/4/2022).


 

“Selamat malam, boleh dikirimin bukti laporan polisinya,” ucap Akpol lulusan 1994 itu, (25/4/2022), malam.


 

Selain Kapolrestabes Medan, Kanit Pidum AKP M. Reza juga mengatakan, segera secepatnya akan melayangkan surat pemanggilan kepada para terlapor.


Perkembangan terkini didapat, beberapa diduga pelaku terlibat penculikan dan kekerasan terhadap wartawan Chairul Amri disebut telah melarikan diri meninggalkan kampung halamannya karena takut ditangkap, namun pelaku utama dan yang mengotaki masih bebas berkeliaran. 


 

Bahkan si otak pelaku diduga untuk menakuti korban berusaha membuat laporan tandingan. Namun ada yang ditolak petugas sebab diperlukan konsultasi ahli, dan dirasa tidak akan ‘duduk’.



Foto-korban (kiri)

Sebelumnya Diberitakan


Kemarin, pada Senin (18/4/2022), Chairul Amri merupakan wartawan media ini (tobapos.co), diculik dari rumahnya di Jalan Amal, Medan dengan modus teman seprofesinya menjemput dari rumah, beralasan ada kerjaan, sekira Pukul 22.00 WIB.


Namun itu hanya tipuan belaka, korban dibawa menghadap mantan aparat, belakangan diketahui sering dipanggil Sitio alias Pak Tio (foto-kiri atas).


 

Dua tempat menjadi lokasi penyiksaan Chairul Amri, di Jalan Bajak 5 Amplas dan kawaan Mariendal Patumbak.


 

Korban telah membuat laporan pengaduan resmi dengan nomor : LP/1284/IV/2022/SPKT/POLRESTABES MEDAN/ POLDA SUMATERA UTARA.(foto-kanan atas).


Kasus ini diduga dipicu pengurusan mesin judi jekpot yang ditangkap Polsek Helvetia. Lalu Sitio meminta toling kepada Chairul Amri dan rekannya untuk mengurus, dengan memberikan uang Rp. 2.000.000,- (Dua Juta Rupiah) sebagai biaya operasional. Namun setelah tiga hari berusaha, uang tersebut habis terpakai untuk makan, minum, minyak kendaraan hingga membeli rokok.


Ironinya, Sitio alias Pak Tio diduga tak terima dengan pengurusan mesin judi jekpot yang dilakukan Chairul Amri dan temannya, sehinga terjadilah perlakuan kejam menggemparkan tersebut.


Sitio Alias Pak Tio Mengaku Gak Terima


Di tempat terpisah, Sitio alias Pak Tio ketika dikonfirmasi, saat ditanya bagaimana tanggapannya terkait laoran Chairul Amri, dia menjawab, “Kalau saya kan gak terimalah, karna saya kan gak ada mukul dia,” jawabnya. Jumat (22/4/2022). 


 

Tambah Tio lagi, saat ini dirinya sedang berada di Mapolda Sumut akan membuat laporan polisi.


 

“Sekarang saya di Polda ini, bersama dua puluhan wartawan, kalau mau kemarilah,” ujarnya, dan seketika hubungan seluler terputus.(TIM)

close
Info Pasang Iklan